pengennya sih nge-recap semua, tapi kalo semua dijabarin bakalan panjang banget. tapi sinopsis ini masih dalam benang merah cerita kok. hanya beberapa adegan yang tidak direview.
Cast:
Choi Seung Hyun aka TOP as Oh Jang Beom
Cha Seung Won as Park Mu Rang
Kim Seung Woo as Kang Seok Dae
Kwon Sang Woo as Gu Kap Jo
film ini diawali dengan seorang tentara pelajar yang disu
ruh membawa persediaan senjata kepada kelompok tentara diatas gedung. tragisn
ya, baru saja ia keluar dari gedung, serang dari tank menghancurkan dan membunuh semua tentara. hasil dari serangan tersebut, tentara Korea Selatan berkuran
g
dras
tis. di
sekolah
yang dijadikan markas, jang beom dirawat oleh perawat (Park Jin Hee) karena menderita luka ditangan dan telinga. walau diajak ngobrol dan ditany
a mengenai lukanya, jang beom tetap diam.
jenderal Seok Dae melihat Jang Beom yang duduk diteras dan bertanya apakah dia menemani perwira Han
Su hingga
akhir hayatnya.
Jang Beom
mengangguk. Seok Dae lalu menany
aka
n nama tentara pelajar ini, dan ia pun menjawab "Oh Jang Beom".

Kang Seok Dae pun ditugaskan membawa pasukannya ke Sungai Nakdong.
dengan berat hati ia meninggalkan Pohang saat 65 orang pelajar
datang menjadi relawan
perang. 3 orang tahanan penjara juga dikirim karena ingin membantu perang (salah satunya Kap Jo). dan 3 orang tentara pelajar yang masih se
lamat. Seok Dae mengingatkan mereka bahwa mereka ada dalam perang, jadi tentara atau pelajar, mereka adalah harapan negara mereka. dari 3 orang tentara pelajar yang masih selamat itu, Seok Dae menunjuk Jang Beom se
bagai pimpinannya. Seok Dae memberikan jam tangannya kepada Jang Beom sebagai petun
juk
baginya. Jang Beom yang tidak belum
pernah membunuh itu akhirnya hanya pasrah saat diberi tugas itu. Seok Dae menunjuk Jae Seon (4th period/detective in 40 minute) sebagai operator
komunikasi dan menyuruhnya mempelajari cara
mencari sinyal dan menghubungi dirinya. kemudian Seok Dae dan semua tentara pun pergi menuju Nakdong. se
mentara itu, Mu Rang, jenderal dari Korea Utara mengincar
i Pohang.
Di markas yang berupa sekolah itu, 71 pelajar
be
rkumpul. bahkan seorang adik rela ikut perang agar bisa bersama kakaknya (mirip cerita teagukgi yang dimainin won bin sama jang dong gun). namun selain teman2 veterannya dan Jae Se
on yang mau mendengarkan dan membantu Jang Beom. sementara Kap Jo dan teman2nya sangat menganggap
remeh pelajar yang pendiam ini.
baru beberapa jam sampe, kap jo dan kawannya
sudah meleda
kkan granat ke.....gudang makanan mereka sendiri. alhasil mereka harus diet sampai tambahan bahan makanan datang. malamnya, disaat tentara pelajar yang
baru berku
m
pul dan berca
nda ria, Jang Beom menulis surat kepada ibunya. bahwa hari ini hanya ada 71 orang di markas,
dan dia mendengar suara tawa para tentara pelajar dikelas sebelah, dan ia berharap suara tawa itu akan tetap ada seterusnya.
namun, sekelompok tentara Korea Utara melintasi sekolah mereka. para tentara pelajar ini langsung mempraktekkan cara menembak yang baru diajarkan tadi siang. saat m
eninjau kor
ban, Jang Beom melihat masih ada satu tentara yang sekarat dab berkata "
eomoni... eomoni...(ibu....ibu....)". Kap Jo kesal
karena Jang Beom tidak juga memb
unuh
tentara Korut itu. namun saat hendak membunuhnya, Jang Beom telah lebih dulu menarik pelatuk pistolnya. Jang Beom berjalan melewati teman2n
ya. ia berkata dalam hati,
'ibu...selama ini aku menganggap tentara Korut ada
lah manusia dengan tanduk dan senjata. namun dia memanggil ibu dalam bahasa yang sama dengan
ku. ibu...hari ini aku telah membunuh satu tentara Korut'.
paginya, Jang Beom mengajak sekelompok orang un
tuk mencari senjata yang tersisa digudang di hutan. namun seorang tentara Koru
t memergoki mereka dan mulai menembaki mereka. Kap Jo yang marah karena te
mannya dibunuh langsung mengejarnya. Jang Beom m
enyusul Kap Jo untuk melarangnya, karena pasti tentara itu lari ke markasnya. namun semua teman2nya ikut mengejar tentara itu. benar saja, tentara Korut sudah menunggu untuk menembaki mereka. korba
n berjatuhan diked
ua pihak sampai akhirnya tentara Korut mundur. saat Jang Beom
mengejar musuh, ia mendapati bahwa yang didepannya adalah seorang anak kec
il d
engan seragam
tentara Korut. Kap Jo datang, walau dilarang Jang Beom ia tetap menembak anak itu. mereka saling menodongkan senjata. namun Jang Beom akhirnya pergi dalam diam. Kap Jo berteriak bahwa anak itu adalah orang utara dan membawa senjata. namun Jang Beom tetap mengacuhkannya.
di sekolah K
ap Jo mengubur kawannya dengan sedih. Chang Woo berusaha mengobati adiknya dengan obat seadanya. Jang Beom dan
3
ajudannya berusaha menghubungi Seok Dae. Jae Seon sempat2nya curhat sampai mau nangis dan bilang b
ahwa
situasi tak menentu, mereka 2x bertemu tentara Korut, 6 tewas dan 15 orang luka.

Seok Dae yang dalam suasana perang berkata bahwa ia akan datang
membawa bantuan. Jang Beom ditugaskan untuk melapor 30 menit sekali
dan bertahan dua jam saja. Jang Be
om yang tak se
mpat bicara hanya diam. dia tahu sulit sekali untuk Seok Dae
datang apalagi membawa bantuan.
di hutan, salah satu teman mereka tertangkap tentara Korut. namun Jenderal Mu Rang malah memberinya minum dan membawanya dari tenda interogasi. ternyata Mu Rang membawanya kembali ke sekolah. disekolah, ia bertanya siapa yang
bertanggung jawab disini. Jang Beom maju. Mu Rang berkata
2 ja
m lagi saat tengah hari
i
a akan menyerang sekolah ini. kecuali jika mereka mengibarkan bender
a Korut dan mau menyerah. namun Jang Beom menjawab degan tegas bahwa 2 jam lagi mere
ka akan bertemu lagi disini. Mu Rang berkata ia akan tetap memberi kesempatan bagi mereka.

Kap Jo marah dan memukuli temannya. Jang Be
om datang dan berkata mereka harus tetap bertahan. Kap Jo berkata ia akan pergi menyusul Seok Dae ke Nakdong dan akan mati dengan keren disana sementara Jang Beom akan
mati seperti anjing disini. Jang Beom berkata kalau Kap Jo mau pergi, maka pergi saja. mereka berdua berkelahi.
disisi lain di halaman sekolah, Chang Woo mema
ngku
adiknya yang terluka dan sekarat. adiknya menyuruh Chang Woo mengh
e
ntika
n penderitaannya dan menyodorkan senjatanya ke Chang Woo. Chang Woo dilema. sementara Kap J
o dan Jang Beom masih berkelahi. Jang Beom berkata bahwa mereka harus tetap bertahan dan berjuang. perkelahian mereka terhenti ketika mendengar suara tembakan. ternyata Chang Woo menembak adiknya atas permintaan adikny
a untuk menghentik
an rasa sakitnya. Chang Woo dengan ekspresi ber
salah langsung menuju pos jaganya. Kap Jo terdiam dan mengajak temannya pergi.
di Nakdong, Seok Dae meminta atasannya untuk mengirimkan bantuan ke Pohang, namun tidak ada lagi pasukan yang bisa dikirim. sampai akhirnya ia dan 10 orang tentara dibekali senjata oleh Amerika. sementara itu di sekolah, semua menyiapkan persenjataan. Kap Jo dan temannya bertemu tent
ara Korut dan menolong mereka mendorong truk yang mogok. Kap Jo dan temannya pun diperbolehkan menumpang.
Jang Beom tidak tinggal diam. dia bersama tentara yang lain membongkar segala gudan
g dan memakai semua barang yang ada sebagai senjata.
jam sudah menunjukkan tepat tengah hari. semua tentara pelajar menungg
u dengan tegang. sampai ada yang berceletuk bahwa jika mereka mati hari ini mereka udah tenang karena ga harus mikirin persediaan makanan lagi. Jang Beom berdiri di koridor dan berkata bahwa mereka harus berjuang sampai akhir. Seok Dae mempercayakan sekolah ini untuk kita jaga agar jangan sampai jatuh ke Kor
ut, oleh karena itu kita harus percaya diri. kita ini, tentara atau pelajar? tanya Jang Beom. sem
ua berteriak dengan semangat bahwa mereka adalah tentara. hid
up tentara pelajar.

Murang dan pasukannya yang banyak datang. dan langsung disambut oleh tembakan meriam. perwira Korut marah sama Mu Rang. lihat
, katamu mereka hanya tentara pelajar, tapi mereka menembaki kita, katanya. Mu Rang hanya bergumam, aku bersikap baik, tapi m
ereka menyerangku. perwiranya terus saja menyalahkan betapa bodohnya Mu Rang mencoba berbaik hati terha
da
p mereka. Mu Rang langsung membunuh perwira tersebut. (orang pertama yang dibunuh Mu Rang di film ini, orangnya sendiri. sigh....).

Mu Rang menyuruh anak buahnya menyerang sekolah itu. Jang Beom dan teman2nya bersiap. kelompok 1 dihalaman melepaskan gran
at dan kelompok 2 dari ruang kelas
menembaki tentara Korut.

beberapa lapisan penyerang Korut berhasil dibunuh. namun banyaknya pasukan Korut membuat
mereka kewalahan dan terdesak. apalagi pengalaman perang mereka tidak ad
a dan senjata yang terbatas. mereka terdesak dan masuk ke dalam sekolah. namun tiba2 truk Korut datang menabraki semua orang dan menembak semua tentara Korut. ternyata Kap Jo dan temannya kembali. kalian tenang saja, kami datang, seru Kap Jo dari atas truk. Jang B
eom tersenyum.
semua tentara pelajar sembunyi disetiap ruang kelas. Jang Beom dan Kap Jo ber
a

da dalam kelas yang sama. suasana hati mereka berdua sudah mencair (hehe). aku hanya anak miskin. cerita Kap Jo. aku tak mamp
u bersekolah. jadinya aku hanya bisa berkelahi hingga masuk penjara. orang tua ku dibunuh Korut. karena itu a
ku akan membunuh m
ereka semua. Jang Beom ha
nya diam mendengarkan sambil mempersiapkan senjatanya. hey, kalo aku bisa sekolah, aku pasti lebih pintar dari kau, kata Kap Jo. Jang Beom menatap Kap Jo dan tersenyum sambil berkata, kau itu....tentara pelajar, kata Jang Beom. Kap Jo tersenyum.
mereka ke
luar dari kelas, namun kondisi mulai
memburuk, teman2 mereka
sudah banyak yang tewas. saat akan menuju ke atas, teman Kap Jo menolong mereka s
ampai tertembak. Kap Jo sedih, namun ia harus meninggalkan temannya untuk bisa sampai ke atas atap. di tangga, dua teman mereka sudah menunggu, semua sudah siap, kalian duluan saja, nanti kami menyusul, katanya. namun mereka tertembak, tapi sebelum mati mereka sempat membuka jirigen minyak dan membakarnya puluh
an tentara Korut yang mengejar Kap Jo dan Jang Beom tewas. dari jauh, Seok Dae men
yuruh truk b
erhenti dan mendengar suara ledakan dan tembakan. ia bertanya apakah kontak ke sekolah bisa dilakukan, anak buahnya menjawab tidak berhasil, tidak ada yang menjawab
panggilannya. Seok Dae menyuruh anak buahnya untuk segera ke sekolah. sementara itu Jae Seon (yang jadi operator) tertabrak
tank, namun sebelum mati ia masih sempat membuka granat ditangannya.
berdua diatas atap, Kap Jo dan Jang Beom mene
mbaki tentara Korut. Mu Rang masuk ke sekolah dan memb

unuh semua tentara pelajar yang masih hidup. Teman Kap Jo yang sekarat mencoba menembak Mu Rang, tapi hanya mengenai tangan. Mu Rang langsung membunuhnya. dia tahu orang yang dicarinya ada diatas (Jang Beom). diapun menyusul ke atap. di atap, K
ap Jo dan Jang Beom berjuang habis2an. hanya tinggal mereka berdua sekarang. tentara Korut terus berdatangan. mereka berhasil membunuh pasukan itu. namun keduanya terluka parah. Jang Beom terjatuh d
iatas tumpukan karung. Kap Jo yang masih bisa berdiri tertawa dan meminta Jang Beom untuk bertahan. Jang Beom tersenyum dan susah pa
yah berkata kau keren. Kap Jo tersenyum. tapi Mu Rang yang telah sampai di atap langsung menembaknya. Jang Beom yang kesulitan untuk bicara dan berdiri hanya bisa marah dan meneteskan air matanya. Mu Rang menghampiri Jang Beom, tapi kakinya ditahan Kap Jo yang masih hidup. saat akan menusuk M
u Rang, Kap Jo lebih dulu tertembak oleh Mu Rang. Jang Beom yang melihat Kap Jo mati didepannya berusaha mengumpulkan tenaganya. Mu Rang mendekat dan berkata seharusnya hal ini tidak perlu terjadi. jika mereka menurunkan bendera Korsel maka mereka semua bisa selamat. Jang Beom mencoba bangkit da
n menembak Mu Rang, tapi peluru Mu Rang juga mengenai punggungnya. Jang Beom jatuh terlentang. ia melihat dada Mu Rang tertembak, namun Mu Rang masih tegak berdiri. Mu Rang marah pada Jang Beom dan menembak Jang Beom. namun sebelum menembak ia sudah terjatuh karena Seok Dae telah menembaknya dari belakang. Mu Rang mati.
Seok Dae menghampiri Jang Beom yang sekarat. Jang Beom hanya tersenyum melihat jenderalnya. (intermezzo: walau adegan ini ga da dial
og tapi dari matanya seolah Jang Beom bilang kami telah berhasil bertahan. trus Seok Dae kayak bilang terima kasih sudah bertahan sampai sejauh ini). Seok Dae menitikkan air mata namun Jang Beom tetap tersenyum sambil menggenggam tangan Seok Dae. Seok Dae memeluk Jang Beom dan menangis keras (duh...mereka jadi kayak bapak yang nangisin anaknya. hikss....). genggaman Jang Beom terlepas dan membuat kantong sakunya terbuka, menunjukkan ada lembaran2 kertas. (adegan ini yang kayak nunjukin dari lembaran2 ini sutradara dapat ide tuk buat film perang dengan judul 71, hehe....).

lalu film flashback saat Seok Dae bersiap meninggalka
n sekolah, Jae Seon yang sedang belajar memakai alat komunikasi mereka dipanggil. ternyata mereka berfoto bersama didepang sekolah. Seok Dae melihat mereka semua sekilas. Jang Beom dan Kap Jo masing2 berada diujung (kirain ditengah). lalu mereka difoto. untuk yang terakhir.........